PENGARUH KETERSEDIAAN TENAGA KERJA TERHADAP JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Penulis: Dea Cahya Edinita (08161018)
Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Kalimantan
Kalimantan Timur merupakan sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 129.066,64 km² dan populasi sebesar 3.6 juta. Kaltim merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Salah satu permasalahan yang paling disoroti di Provinsi Kalimantan Timur adalah pengangguran.
Menurut Badan Pusat Statistik
Kalimantan Timur, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalimantan Timur pada
Februari 2016 mencapai 8,86 persen atau sebanyak 146.254 orang. Angka pengangguran
sebesar itu termasuk tinggi di Indonesia bahkan lebih besar angka pengangguran
secara nasional yang hanya mencapai 7,41 persen. Namun, Badan Pusat Statistik
Kalimantan Timur mencatat adanya penurunan jumlah pengangguran, dari 146.254
orang pada Februari 2016 menjadi 143.617 orang pada 2017, atau turun 8,55
persen. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kaltim H Fathul Halim
mengatakan pengangguran dominan berada pada lulusan SMA ke bawah sebesar 90
persen, sedangkan pengangguran lulusan setingkat sarjana sebesar 10 persen. Sedangkan
golongan pencari kerja dengan jumlah terbesar adalah tingkat lulusan SMA ke
bawah, dengan jumlah 85 persen (Tempo, 2017).
Bertitik tolak
dari hal-hal tersebut, diperlukan suatu kajian lebih lanjut mengenai faktor
penyebab masalah pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur. Salah satunya
adalah dengan meneliti atau menganalisis data-data yang menunjang terhadap
masalah pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur. Selain itu, diperlukan pula
pembuatan skema permasalahan pengangguran di Kalimantan Timur agar dapat
memahami sebab dan akibat dari masalah pengangguran di Provinsi Kalimantan
Timur.
Permasalahan
yang menjadi fokus utama dalam penulisan artikel ini adalah mengenai
faktor-faktor penyebab tingginya angka pengangguran di Provinsi Kalimantan
Timur berdasarkan analisis skema permasalahan. Dengan menganalisis permasalahan
pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan skema permasalahan dan
data-data yang berhubungan dengan pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur, memberikan
kesimpulan berdasarkan analisis skema permasalahan dan data-data yang
berhubungan dengan pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur. Dengan tujuan menganalisis
penyebab pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur sehingga mampu memberikan
kesimpulan yang tepat berdasarkan analisis skema permasalahan dan data-data
yang berhubungan dengan masalah pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur.
Berikut skema permasalahan berdasarkan analisis:
Sumber: Analisis Kependudukan, 2017
Penjelasan
permasalahan
1. Kaltim
dianggap sebagai wilayah yang menjanjikan pekerjaan
Kaltim
merupakan salah satu provinsi tujuan urbanisasi dari berbagai daerah, hal ini
disebabkan karena Kaltim dianggap sebagai wilayah yang menjanjikan pekerjaan
bagi para pencari kerja. Kaltim memiliki sektor utama berupa pertambangan dan
penggalian yang berkembang dengan pesat. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan
PDRB setiap tahunnya dari sektor pertambangan dan penggalian. Selain itu,
sektor pertambangan dan penggalian juga menyumbang angka terbesar terhadap PDRB
di Provinsi Kaltim.
2.
Terjadi
migrasi masuk dan urbanisasi di Kaltim
Dengan meningkatnya perkembangan sektor pertambangan
dan penggalian yang menyerap tenaga kerja cukup banyak, hal ini menyebabkan
banyak pencari kerja yang datang dari luar Kaltim. Perkembangan sektor pertambangan
dan penggalian manarik para pencari kerja untuk bermigrasi ke Provinsi Kaltim
karena menurut mereka dengan perkembangan sektor pertambangan dan penggalian terjadi
pula penambahan lowongan kerja.
3. Pertumbuhan
penduduk pesat
Tingginya angka migrasi ini menyebabkan
peningkatan jumlah penduduk dan jumlah pencari kerja di Kaltim. Pertumbuhan
penduduk yang pesat lebih disebabkan karena faktor migrasi, bukan kelahiran.
Dengan meningkatnya jumlah orang yang bermigrasi ke Provinsi Kaltim, hal ini
menyebabkan jumlah penduduk dengan umur di atas 15 tahun semakin bertambah.
4. Jumlah
angkatan kerja bertambah
Meningkatnya jumlah penduduk yang berusia di
atas 18 tahun menyebabkan peningkatan jumlah angkatan kerja di Provinsi Kaltim.
Sehingga, jumlah angkatan kerja di Provinsi Kaltim semakin meningkat. Jumlah
angkatan kerja pada penduduk lokal Provinsi Kaltim termasuk banyak. Dengan
adanya angkatan kerja yang berasal dari luar Provinsi Kaltim, hal ini
menyebabkan jumlah angkatan kerja bertambah.
Angkatan kerja merupakan penduduk usia
produktif yang berusia 18-64 tahun yang telah memiliki pekerjaan tetapi untuk sementara
waktu tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. Bukan angkatan
kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke
atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya.
5. Lowongan pekerjaan sedikit
Di sisi lain, meningkatnya jumlah angkatan
kerja tidak diimbangi dengan meningkatnya jumlah lowongan pekerjaan.
Ketersediaan tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan sektor pertambangan dan
penggalian, sebagai sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
6.
Kriteria
tenaga kerja tidak sesuai dengan lowongan kerja
Kriteria tingkat pendidikan lowongan pekerjaan
yang ditentukan oleh para pembuka lowongan kerja tidak sesuai dengan tenaga
kerja yang tersedia. Kualitas pendidikan yang tidak memenuhi persyaratan
lowongan kerja yang tersedia juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan. Rata-rata lowongan pekerjaan yang
tersedia di Provinsi Kaltim adalah untuk lulusan SLTA/sederajat, Namun pencari
kerja lulusan SLTA yang tersedia jumlahnya melebihi kapasitas lowongan kerja
yang ada.
Itulah penjelasan skema permasalahan
pengangguran di Provinsi Kaltim. Bermula dari persepsi masyarakat luar Kaltim
yang berpikir bahwa Provinsi Kaltim merupakan provinsi yang menjanjikan
pekerjaan. Namun, pada kenyataannya hal tersebut tidak berlangsung demikian.
Pengangguran di Kaltim bisa terjadi
pada penduduk lokal Provinsi Kaltim dan penduduk pendatang tergantung pada
kemampuan masing-masing individu.
DAFTAR
PUSTAKA
BPS
Provinsi Kalimantan Timur (2016) Kalimantan Timur dalam Angka 2016. BPS
Provinsi Kalimantan Timur.
Jelajah
Pulau (2017) Kalimantan Timur [online].
Didapatkan dari: https://www.jelajahpulau.com/location/kalimantan/kalimantan-timur/.
(Diakses pada 23 Mei 2017)
Tempo
(2017) BPS: Jumlah Pengangguran Kaltim
Turun 8,55 Persen [online]. Didapatkan dari: https://m.tempo.co/read/news/2017/05/10/090874276/bps-jumlah-pengangguran-kaltim-turun-8-55-persen.
(Diakses pada 23 Mei 2017)
Tidak ada komentar: