Apa Itu Komunikasi Visual Bidang PWK?

Mari kita mulai,
pasti kita semua pernah melakukan kegiatan komunikasi, tetapi bisa gak sih menjelaskan apa itu komunikasi?
Pada thread kali ini, saya akan menjelaskan sesuai judul diatas yaitu apa komunikasi visual di bidang perencanaan wilayah kota. Sebenarnya kita tidak hanya membahas komunikasi saja, tetapi peta, media dan perangkat untuk visual perencanaan wilayah & kota juga akan dibahas dalam artikel ini...

Komunikasi
Kata komunikasi awalnya berasal dari bahasa Inggris yaitu communication yang berarti sama. Secara umum, komunikasi juga merupakan suatu proses interaksi antar makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yaitu saling bertukar informasi. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan berita atau pesan dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami.
Terdapat pendapat dari para ahli berikut ini, yuk  mari kita simak berikut ini:
  • James A.F.Stoner: Komunikasi merupakan proses dimana seseorang yang sedang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
  • Prof. Drs. H.A.W: Komunikasi adalah hubungan kontak antara manusia baik individu ataupun kelompok.
  • William F. Glueck, memiliki pendapat bahwa komunikasi dibagi menjadi dua bentuk, antara lain: Interpersonal Communications atau komunikasi antar pribadi , maksudnya adalah proses pertukaran informasi dan juga pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil & Organization Communications merupakan proses dimana pembicara secara sistematis memberikan informasi serta memindahkan pengertian kepada banyak orang dalam suatu organisasi, kepada pribadi-pribadi dan lembaga-lembaga di luar yang masih terikat hubungan.
Source

Bentuk Komunikasi dalam Bidang Perencanaan Wilayah dan Kota
Perencanaan merupakan sebuah pernyataan yang ditulis mengenai sesuatu yang akan atau harus dilakukan. Sifat perencanaan selalu mengarah ke masa yang akan datang (future oriented). Perencanaan komunikasi ialah gagasan tertulis mengenai serangkaian tindakan tentang bagaimana suatu kegiatan komunikasi akan dilakukan agar mencapai perubahan perilaku sesuai yang diinginkan.
Bidang pekerjaan perencanaan memiliki suatu tingkatan yakni perencanaan strategik, perencanaan taktik, dan perencanaan teknik.
Berikut bentuk komunikasi dalam PWK, yakni:
  • Komunikasi visual
Komunikasi mengenai alasan tertentu kepada orang lain dengan menggunakan media penggambaran yang terbaca oleh indera penglihatan. Contoh: peta.
Source
  • Komunikasi Verbal
Komunikasi yang disampaikan secara lisan, tulisan, maupun gambar. Contoh: presentasi mengenai produk perencanaan suatu wilayah di depan kelas (berbicara), menonton tayangan slide yang ditampilkan.
Source
Menurut Middleton, terdapat beberapa tahapan perencanaan komunikasi, yaitu:
  1. Mengumpulkan data base line dan need assessment;
  2. Merumuskan objective komunikasi; 
  3. analisis perencanaan dan pengembangan strategi; 
  4. analisis dan segmentasi khalayak; 
  5. pemilihan media; 
  6. mendesain dan pengembangan pesan; 
  7. perencanaan manajemen; 
  8. pelaksanaan pelatihan;
  9. implementasi atau pelaksanaan;
  10. Evaluasi program.
Source


Peta
Peta, peta, peta... sudah berapa kali kita mendengar kata ini sebelum masuk perkuliahan? sangat sering bukan? Peta sudah tidak asing lagi, baik di kalangan pelajar maupun mahasiswa. Saat berada di sekolah dasar, kita mengetahui peta merupakan gambaran dari permukaan bumi di bidang datar. Namun, terdapat beberapa penjelasan dari para ahli:
  • ICA (International Cartographic Association)


Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

  • Aryono Prihandito (1988)


Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
  • Menurut Erwin Raisz (1948)


Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas.

  • Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005)


Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.

Dengan demikian, peta mempermudah kita dalam menentukan tempat, sungai, danau, jalan raya, bandara, dll. Peta memiliki peranan penting di bidang perencanaan wilayah dan kota, untuk menata suatu wilayah dibutuhkan dukungan data dan informasi yang akurat, terbaru, serta yang menggambarkan kondisi wilayah tersebut. Kemudian menyusun rencana perubahan kondisi wilayah tersebut. Perencana menentukan kualitas rencana tata ruang terhadap pemahaman kondisi fisik wilayah yang akan direncanakan. 
Setelah penjelasan tentang peta, kali ini saya akan membahas macam-macam peta di bawah ini sebagai berikut:
Berdasarkan sumber data
Base Map
  • Peta dasar (base map) merupakan dasar pemetaan rencana tata ruang, selain data spasial tematik yang berhubungan dengan kondisi fisik wilayah, seperti peka terhadap bencana, keanekaragaman hayati, oseanografi, iklim dan geofisika, serta data fisik wilayah berupa data kesesuaian lahan, tutupan lahan, dan penggunaan lahan berdasarkan hasil survey, analisa, dll.
Derived Map


  • Peta Turunan (Derived Map) dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta jenis ini tidak dapat digunakan sebagai peta dasar.
Berdasarkan data yang disajikan
Peta Umum
  • Peta umum merupakan peta yang menggambarkan semua bentuk muka bumi seperti unsur alam (sungai, danau), unsur buatan manusia (jembatan, jalan dll) serta bentuk permukaan bumi (gunung, lembah). Peta umum juga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: peta topografi, chorografi, dunia.
Peta Tematik
  • Peta tematik merupakan peta yang memberikan informasi mengenai subjek-subjek tertentu/khusus seperti bumi, kepadatan penduduk, daerah wisata, dll.
Berdasarkan Skala
  • Peta kadaster memiliki skala antara 1 : 100 – 1 : 5000. Digunakan untuk keperluan teknis, misalnya untuk perencanaan jaringan jalan, jaringan air dll.
Skala Besar

  • Peta skala besar memiliki skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya digunakan untuk perencanaan wilayah studi.
Skala Menengah

  • Peta skala sedang memiliki skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000. Biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas seperti peta regional berupa peta provinsi Jawa Timur.
Skala Kecil
  • Peta skala kecil memiliki skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000. Biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara.
Skala Geografi

  • Peta skala geografi memiliki skala lebih kecil dari 1:1000.00. Biasanya dipergunakan untuk menggambarkan kelompok negara,benua,atau dunia.
Nah setelah macam-macam peta, yuk kita beralih ke unsur-unsur peta dibawah ini!
Unsur Peta

  • Judul untuk menunjukkan wilayah pada peta dan wajib ditulis dengan huruf kapital seluruhnya. Judul peta juga bisa digunakan untuk mengetahui jenis peta tersebut.
  • Orientasi Arah berfungsi untuk lebih mempermudah pembacaan peta dengan menunjukkan arah mata angin pada peta dan terdapat sebuah panah yang menunjuk ke arah utara peta.
  • Legenda berisi keterangan tentang simbol-simbol yang terdapat di dalam peta dan ditempatkan di bagian bawah peta.
  • Inset berfungsi untuk mempermudah pengguna peta mengetahui gambar wilayah tertentu dari peta.
  • Garis astronomis berfungsi untuk menentukan lokasi wilayah di permukaan bumi berupa garis lintang dan garis bujur dilengkapi dengan angka derajat yang terletak di tepi peta.
  • Sumber peta berfungsi untuk mengetahui darimana asal peta tersebut. Dan tahun pembuatan peta digunakan agar mengingat tahun dibuatnya, karena permukaan bumi selalu berubah setiap tahunnya.
  • Simbol kenampakan alam berfungsi untuk menjelaskan kenampakan-kenampakan semacam sungai, lembah, gunung, rawa, dan lokasi alami lainnya. Simbol kenampakan menjelaskan kenampakankenampakan yang dibuat oleh manusia seperti gedung, jalan, jembatan, batas, dan lokasi buatan manusia lainnya.

Source 1

Source 2

Source 3

Source 4


Dari penjelasan peta diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa peta selalu menjadi bagian penting dalam menyusun produk – produk perencanaan wilayah dan kota. Berikut produk-produk perencanaan wilayah dan kota di Indonesia:
  • Produk Rencana Tata Ruang Berdasarkan Undang – Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Hierarki Produk Perencanaan Tata Ruang berdasarkan UU No.26 Tahun 2007
  • Berdasarkan Permendgri No. 8 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan penataan ruang di daerah merupakan produk rencana umum, karena wilayah yang direncanakan mempunyai batas yang jelas dan habis terbagi sampai pada rencana teknik ruang. Berikut gambaran umumnya
    1. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Dati I
    2. RTRW – Kota / Kabupaten Dati II
    3. RDTRK kawasan Dati II
    4. RTRK (rencana teknik ruang kawasan)
Hierarki Produk Perencanaan Tata Ruang berdasarkan Permendagri No.8 Tahun 1998

  • Produk Perencanaan Tata Ruang Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Permukiman Prasarana dan Sarana Wilayah No. 327/KPTS/M/2002 tentang Pedoman penyusunan Rencana tata Ruang Kawasan Perkotaan.
  • Kepmen Kimpraswil no 327/KPTS/M/2002 tentang penyusunan kawasan Perkotaan merupakan salah satu dari enam lampiran yang disusun dan dikeluarkan oleh departemen Kimpraswil. Produk – produk yang dimuat oleh aturan ini mencakup :


  1. Rencana Struktur Tata Ruang Kawasan Perkotaan Metropolitan (RSTRKPM)
  2. Rencana Umum Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RUTRKP)
  3. Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan (RDTRKP)
  4. Rencana Teknik Ruang Kawasan Perkotaan (RTRKP)

  

produk perencanaan tata ruang
Hierarki Produk Perencanaan Tata Ruang berdasarkan Kimpraswil 2002

Berikut perbandingan hierarki produk perencanaan berdasarkan rencana rinci dan umum:

perbandingan produk perencanaan tata ruang


Dari gambar diatas, produk perencanaan di indonesia memiliki hubungan antara satu  sama lain. hukum yang mengikat tata ruang antara lain terdapat Undang – Undang No. 26 Tahun 2007, Peraturan Menteri dalam negeri no 8 tahun 1998 serta Keputusan Menteri Kimpraswil No. 327 Tahun 2002. Berdasarkan ketiga hukum tersebut masing – masing mempunyai perbedaan berdasarkan hierarki dan substansi. Pada Undang – Undang No. 26 Tahun 2007 terbagi atas rencana umum dan rencana rinci yang merupakan penjabarannya. Akan tetapi belum dijelaskan secara detail untuk kedalaman skala pada pemetaannya, sehingga undang – undang tersebut masih perlu adanya penyelesaian. Peraturan Permendagri No 8 Tahun 1998 menjelaskan tentang hirarki produk perencanaan tata ruang mulai dari tingkat propinsi sampai rencana teknik ruang kawasan. Akan tetapi, produk rencana tata ruang yang dijelaskan pada peraturan merupakan produk rencana tata ruang yang bersifat umum, karena wilayah yang direncanakan mempunyai batas yang saling melengkapi (mempunyai pembagian kawasan yang saling melengkapi) sampai rencana teknik ruang. Mengenai aturan jangka waktu berlakunya rencana dan kedalaman skala peta tidak dijelaskan sehingga peraturan ini dinilai tidak dapat digunakan. Pada Keputusan Menteri Permukiman Prasarana dan Sarana Wilayah No. 327 Tahun 2002, produk perencanaan tata ruang telah dijelaskan kedalaman masing – masing produk perencanaan kawasan perkotaan yang terkandung. Akan tetapi, belum mempunyai produk yang membawa karakteristik perkotaan pada wilayah kabupaten sekitar.

Dalam menyusun produk perencanaan, dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat tahu gambaran (visual) hasil rencana dan mendukung rencana yang dibuat. Keberagaman latar belakang masyarakat dan kurangnya pengetahuan akan tata ruang menjadi tantangan yang harus dihadapi. Setiap perencana diharapkan mampu dan kreatif menginformasikan produk perencanaan yang disusun kepada masyarakat melalui media-media yang informatif. Hal ini disebabkan oleh peta bukan merupakan satu-satunya media informatif yang membuat masyarakat paham rencana yang disusun. Berikut saya jelaskan media informatif lainnya yaitu
  • grafis: merupakan ide mengenai suatu sistim, proses, cara kerja, konstruksi, diagram, rangkaian dan petunjuk yang bertujuan untuk memberikan informasi yang dinyatakan dalam bentuk gambar.
  • sketsa: gambaran kasar atau ringan bersifat sementara.
  • poster: media informatif yang terdapat tulisan, gambar ataupun kombinasi antar keduanya dengan desain yang menunjang produk perencanaan.
Dengan adanya teknologi informasi terkini, mempermudah kita dalam mencari sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang dengan sebuah sistem informasi berbasis pada koordinat geografis yang disebut Sistem Informasi Geografis (SIG), atau aplikasi/software seperti 
Logo AutoCAD
  • AutoCad merupakan program di komputer yang digunakan untuk menggambar dan merancang dalam 2D maupun 3D, memiliki ukuran serta model yang beragam, presisi ukuran yang dihasilkan besar.
Logo ArcGIS

  • ArcGIS merupakan kumpulan dari beberapa fungsi software GIS seperti GIS Desktop, Server, Web. Software tersebut berfungsi sebagai penggunaan data yang komprehensif, pemetaan, editing data spasial serta keperluan analisis geo processing.
Logo SketchUP

  • SketchUp merupakan software yang berfungsi membuat gambar 3D didesain familiar dan mudah digunakan oleh siapapun tanpa harus menguasai teknik-teknik yang rumit dan penuh perhitungan.
Logo Corel Draw

  • Corel Draw merupakan software design grafis yang digunakan untuk membuat berbagai macam design seperti logo, kartu nama, kalender, poster, stiker dll.

Source

Demikian artikel penjelasan tentang komunikasi visual bidang perencanaan wilayah dan kota, terima kasih untuk kawan-kawan yang sudah menyempatkan diri membaca postingan saya^^ semoga bermanfaat, mohon maaf apabila ada kata yang salah. Terima kasih~



Tidak ada komentar:

DEA CAHYA EDINITA. Diberdayakan oleh Blogger.